Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Derivat Asam Karboksilat

Gambar
      Derivat asam karboksilat di dapat jika kita memindahkan grup hidroksida pada asam karboksilat ke grup yang berbeda. Apabila kita mengganti grup hidroksida dengan halogen contohnya dengan cl maka akan dihasilkan asam halida. Jika kita mengganti hidroksida dengan oksigen lalu ikatan karbon ganda dengan oksigen dan grup R yang kedua,maka senyawa ini dinamakan asam anhidrida.Jika kita mengganti gugus hidroksida dengan grup OR dan ini dinamakan dengan ester. Lalu jika kita mengganti gugus hidroksida dengan nitrogen contohnya NH2,dinamakan amida.     Asam karboksilat terdiri dari ikatan ganda antara karbon dengan oksigen. Lalu bagaimana jika terdapat beberapa ikatan ganda dari karbon. Jika kita menghilangkan oksigen yang berikatan dengan karbon dan karbon memiiliki ikatan rangkap 3 dengan nitrogen,senyawa ini dinamakan nitril. Apabila kita melihat ikatan siklik dan terdapat ikatan ganda karbon dengan oksigen lalu pada ikatan kedua terdapat oksigen maka senyawa ini dinamakan lakton. Apa

Reaksi Pembentukan dan Sifat-Sifat Asam Karboksilat

Gambar
 1. Sifat-Sifat Asam Karboksilat     Rumus umum asam karboksilat adalah RCOOH,senyawa asam karboksilat bersifat polar dikarenakan atom C lebih elektropositif dibandingkan atom O,pada atom O yang  berikatan dengan atom hidrogen memiliki 2 pasangan elektron bebas sehingga jika direaksikan maka akan dapat membentuk ikatan hidrogen antar sesamanya. Dua molekul asam karboksilat akan saling terhubung membentuk 2 ikatan hidrogen yang disebut dengan asam karboksilat sebagai dimer. Dapat dilihat dari gambar berikut:      Ikatan hidrogen yang terbentuk adalah 2 ikatan hidrogen (dimer) sehingga ikatan hidrogen dari asam karboksilat termasuk ikatan hidrogen yang kuat. Dikarenakan ikatan yang kuat tersebut asam karboksilat memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada alkohol. Pada senyawa asam karboksilat,semakin sedikit atom C pada senyawa asam karboksilat maka sifat kepolaran asam karboksilat akan meningkat,contohnya asam format,asam asetat,propanoat memiliki kelarutan yang baik pada air sehin
Gambar
      Reaksi reduksi telah kita ketahui adalah reaksi yang mengalami penambahan atom hidrogen pada produk yang dihasilkan. Tentunya suatu reaksi dalam kimia dapat terjadi oleh beberapa faktor contohnya adanya reagen atau pereaksi pada reaksi tersebut.  Dalam reaksi di atas dapat kita lihat bahwa reagen yang digunakan adalah reagen NaBH4 dalam suasana asam. Jika kita tinjau dari reagen yang digunakan terdapat dua ion yaitu Na+ yang tidak reaktif  dan BH4,sebagaimana kita tahu bahwa boron memiliki 3 elektron valensi tetapi pada reagen ini boron mengikat 4 atom hidrogen. Sehingga satu atom hidrogen ini sangat reaktif dan diduga dapat melakukan reaksi reduksi. Reagen kedua yang digunakan adalah reagan LiAlH4,sama dengan reagen sebelumnya reeagen sebelumnya memiliki ion Li+ dan ALH4 yang reaktif. Dapat kita simpulkan bahwa regaen yang banyak digunakan adalah reagen yang berasal dari golongan IIIA. Jadi hidrogen dari produk merupakan hidrogen yang diberikan oleh reagen Permasalahan : 1. Apak

Mekanisme Reaksi Oksidasi pada Senyawa Organik

Gambar
 Glukosa merupakan contoh dari senyawa organik yang dapat dioksidasi. Glukosa dapat dioksidasi karena memiliki gugus alkohol primer dan alkohol sekunder yang dapat mengalami oksidasi. Alkohol primer lebih mudah teroksidasi dibandingkan alkohol sekunder. Pada glukosa dapat terjadi oksidasi yang menghasilkan berbagai asam,dapat dilihat di gambar berikut; Dari gambar di atas hasil oksidasi glukosa bergantung pada jenis oksidator atau zat pengoksidasi glukosa tersebut,pada hasil oksidasi pertama hingga ketiga diatas digunakan oksigen sebagai oksidato namun juga digunakan enzim untuk mempercepat reaksi,hal ini dikarenakan karena oksigen perlu diaktifkan terlebih dahulu.  Glukosa yang berbentuk siklik setelah dioksidasi ada yang berbentuk siklik dan ada juga rantai terbuka,hal ini dapat disebabkan oleh penambahan pelarut ke dalam reaksi sehingga dapat terbukanya rantai siklik glukosa.  Pada reaksi di atas glukosa yang akan dioksidasi ditambahkan pelarut asam sehingga rantai glukosa yang sikl

Mekanisme Reaksi Adisi Aldehida dan Keton

Gambar
      Aldehid dan keton sama-sama memiliki senyawa karbonil. Senyawa karbonil pada aldehid dan keton bisa diserang oleh nukleofilik dan juga oleh elektrofilik.Telah kita ketahui bahwa kereaktifan aldehid dan keton dipengaruhi oleh muatan positif pada karbon karbonil. Gugus karbonil  meruapakan yang berikatan dengan oksigen yang mempunyai ikatan rangkap yang memiliki ikatan sigma dan ikatan phi. Gugus karbonil bersifat polar karena oksigen bersifat lebih elektronegatif sehingga elektron dalam ikatan sigma dan phi akan tertarik ke oksigen yang akan menghasilkan ikatan yang terpolarisasi. Oksigen pada gugus karbonil memiliki pasangan atom menyendiri. Karena kepolaritasan dalam gugus karbonil ini maka akan ada bagian yang lebih negatif dan positif yang saling berinteraksi. Interaksi ini disebut interaksi dipol-dipol yang akan menyebabkan aldehid dan keton memiliki titik didih lebih tinggi dibandingkan senyawa non polar yang sepadan. Adanya elektron menyendiri pada oksigen maka senyawa kabr

Reaksi Bersaing SN2 dengan E2

Gambar
    Pada reaksi SN2 ikatan gugus karbon dengan gugus pergi digantikan oleh ikatan karbon dengan nukleofilik apabila nukleofilik menyerang ikatan karbon dengan gugus pergi dengan arah 180 derajat atau dapat dikatakan nukleofil menyerang ikatan antara karbon-gugus pergi dari belakang yang menyebabkan stereokimia senyawa berubah. Kita tahu bahwa SN2 dapat terjadi apabila nukleofil yang menyerang adalah basa.      Pada reaksi E2 ikatan gugus karbon dengan gugus pergi akan lepas apabila basa menyerang atom hidrogen sehingga ikatan karbon-hidrogen rusak atau putus  yang menyebabkan ikatan antara karbon dengan gugus pergi juga putus secara bersamaan sehingga ikatan karbon dengan karbon yang kekurangan elektron memakai elektron nya secara bersamaan sehingga ikatan menjadi rangkap. Yang dieliminasi disini adalah atom hidrogen dan gugus pergi oleh basa. Dimana reaksi eliminasi ini dapat terjadi apabila diserang oleh basa kuat.       Pada reaksi substitusi basa yang digunakan disebut dengan nukle

Mekanisme Reaksi Bersaing SN1 dengan E1

Gambar
      Kita telah mempelajari bahwa reaksi bersaing SN1 dengan E1.  Reaksi SN1 dan E1 ini terjadi sama-sama membentuk karbokation dimana karbokation ini nantinya akan diserang oleh nukloefil ataupun basa dimana  SN1 dapat terjadi apabila terdapat nukleofil yang bersifat basa ,sedangkan E1 dapat terjadi apabila basa yang menyerang atom hidrogen bersifat basa kuat. Lalu akan dihasilkan lah produk sesuai dengan sifat penyerangan dari nukleofil (SN1) atau basa menyerang atom hidrogen (E1).     Dari reaksi di atas dapat kita lihat bahwa karbokation merupakan fase antara dan akan terbentuk produk (9) jika diserang nukleofil basa lemah dan akan terbentuk produk (7) jika diserang oleh basa atau molekul pelarut. nah bagaimana jika yang terjadi bukan karbo kation? tetapi adalah karbanion yaitu gugus lepas alkil halida bermuatan positif dan atom karbon bermuatan anion,apakah bisa? jawabannya adalah tidak karena nukleofilik bermuatan negatif sehingga selalu tertarik pada atom pusat yang bermuatan p

Mekanisme Reaksi E1

Gambar
       Reaksi ini terjadi dalam dua langkah,sama dengan rekasi SN1 yang juga terjadi dalam dua langkah tetapi perbedaannya adalah jenis reaksinya dimana E1 adalah reaksi eliminasi dan SN1 adalah reaksi substitusi.  Tahap mekanisme reaksi E1 1. Gugus lepas (alkil halida) lepas pada tahap ionisasi dimana jika alkil halida tersier akan terjadi cepat reaksinya 2. lalu pada tahap 2 terjadi deprotonasi,dan terbentuk ikatan pi baru Karakteristik reaksi E1; E1  umumnya terjadi pada alkil halida tersier,tetapi mungkin terjadi pada beberapa alkil halida sekunder,E1 cepat bereaksi dengan alkil halida tersesier daripada alkil halida sekunder dimana alkil halida terseier mengikat 3 atom C dan alkil halida primer mengikat 1 atom C.  Pada reaksi ini tergantung dengan efek pelarut dimana pelarut polar karena dalam reaksi ini terjadi pembentukan karbokation yang tidak stabil sehingga diperlukan efek laju reaksi sehingga pelarut dapat meningkatkan laju reaksinya dan kinetika reaksi orde pertama berlaku

Mekanisme Reaksi Eliminasi E2

Gambar
       Pada reaksi kita dapat lihat bahwa terjadi pemutusan ikatan antara C-Br dan C-H. Pemutusan ikatan menyebabkan unsur H membawa semua elektron yang semula digunakan untuk berikatan dengan C. Dimana C menjadi atom yang bermuatan positif atau atom yang kekurangan elektron. Begitu juga dengan pemutusan ikatan C-Br yang menyebabkan Br membawa semua elektron yang semula digunakan untuk berikatan dengan C yang mengakibatkan C kekurangan elektron sehingga bermuatan negatif. Ikatan C-C yang kekurangan elektron untuk berikatan memakai elektron bersama agar stabil,sehingga membentuk ikatan rangkap.      Terlihat di dalam mekanisme reaksi,bahwa unsur H dan Br terletak sejauh 180 derajat. Di dalam ikatan rangkap terdapat dua ikatan yaitu ikatan phi dan ikatan sigma. Ikatan C-C sebelum terbentuknya ikatan rangkap merupakan ikatan sigma. Serangan pada mekanisme diatas merupakan serangan dari depan oleh alkil halida yaitu ikatan C-H bagaimana jika alkil halida menyerang dari belakang yaitu pada

Mekanisme Reaksi Substitusi Nukleofilik SN2

Gambar
       Pada reaksi nukleofilik SN2 ini dapat kita lihat bahwa unsur iodium menyerang karbon,maka dari situ dapat kita tinjau faktor apa yang menyebabkan iodida dapat menyerang karbon yang mengikat atom  1. Iodium merupakan unsur golongan VIIA atau halogen dimana kita tahu bahwa unsur halogen ini secara umum memiliki sifat reaktif artinya cenderung berikatan dengan unsur lain dalam keadaan bebas 2. Iodium merupakan zat pengoksidasi. Iodium menyerang karbon C sehingga atom C kekurangan elektron menyebabkan atom C bermuatan positif sehingga iodium yang bermuatan negatif dapat berikatan dengan atom C 3. Senyawa yang berikatan dengan halogen dalam contoh reaksi ini (Cl) dinamakan haloalkana.Haloalkana merupakan senyawa yang sukar larut dalam air artinya senyawa non polar. Iodida juga bersifat nonpolar sehingga mudah bereaksi substitusi.      Sedangkan pada atom C dapat ditinjau dari : atom C setelah diserang nukleofilik akan bermuatan positif (karbokation) dikarenakan unsur Cl membawa semua

Mekanisme Reaksi Substitusi Nukleofilik SN1(unimolekuler)

Gambar
  Tahapan mekanisme reaksi substitusi nukleofilik SN1: 1. Tahap membentuk karbokation       Unsur  Br merupakan gugus lepas dimana lepasnya unsur ini dipengaruhi oleh putusnya ikatan kimia antara atom C dengan atom Br yang memerlukan energi tinggi,selain itu di dalam blog ini terdapat beberapa kajian terhadap faktor yang mempengaruhi gugus lepas dapat lepas ditinjau dari sifat kimianya,antara lain; 1). Kereaktifan Br. Br merupakan unsur halogen. Dikarenakan unsur Br ini memiliki 7 elektron valensi maka afinitas elektron Br besar,sehingga cenderung menangkap elektron. Pada reaksi ini unsur Br membawa 2 elektron pada atom C sehingga unsur Br bermuatan negatif atau kelebihan elektron 2). Unsur Br yang membawa semua pasangan elektron pada atom C ini membuat lama kelamaan ikatan antara atom C dengan Br melemah sehingga putus 3). Dalam pembentukan karbokation ini dibutuhkan energi yang cukup untuk dapat melepaskan br dari ikatan C. Brom merupakan unsur yang mudah menguap. Hal itu dapat menja

Kajian Stereokimia Senyawa Kiral Hasil Modifikasi

Gambar
           Kita tahu bahwa senyawa kiral itu merupakan senyawa yang mengikat 4 gugus atom atau gugus fungsi yang berbeda. Contoh dari senyawa kiral ada yang sederhana dan ada yang kompleks. Contoh senyawa kiral sederhana yaitu Alanin dimana atom C pada alanin mengikat gugus OH,CH 2 ,COOH,dan H.  Senyawa kiral ini memiliki enantiomer dimana enantiomer itu adalah molekul yang memiliki rumus molekul sama tetapi susunan atom-atom nya berbeda pada 3 dimensi atau bayangan molekul itu yang jika dicerminkan tidak dapat dihimpitkan. Enantiomer dari alanin itu sendiri adalah asam laktat.Senyawa alanin dapat dimodifikasi menjadi senyawa kiral lainnya yaitu glisil alanin yang mana alanin bereaksi dengan glisin. Asam laktat dan alanin merupakan suatu enantiomer yang dapat ditentukan dari mengetahui nomor atom prioritas dan dengan nomor atom itu dapat kita lihat arah molekul tersebut apakah searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam. jika searah jarum jam dinamakan dekstro,sedangkan berlawanan

STEREOKIMIA

Gambar
      Sebelum membahas stereokimia,kita harus mengetahui apa itu isomer. Isomer adalah dimana suatu atom memiliki atom yang sama dalam setiap molekul tetapi letak atomnya berbeda dalam ruang serta rumus kimia yang sama. Stereokimia sendiri berarti penataan molekul dalam suatu ruangan 3 dimensi.     Apa itu atom C kiral? Atom c kiral adalah atom yang mengikat gugus atom yang berbeda di setiap ikatan atau 4 tangannya. Dalam bahasa Yunani atom C kiral berarti tangan. Karena kiral sendiri berarti suatu benda yang tidak bisa dihimpitkan dengan bayangan cerminnya. Tangan kita sendiri jika dihimpitkan tidak akan bisa sama persis dengan bayangan yang ada di cermin. Contoh jika tangan kiri kita hadapkan ke cermin maka akan menghasilkan bayangan yang sama persis dengan tangan kanan kita yang dihadapkan ke tangan kiri kita. Jika dihimpitkan tangan kanan dengan tangan kiri maka jari kelingking akan berhimpit dengan ibu jari Begitu juga dengan molekul,contoh molekul kiral adalah CHBrCIF     Selain

Klasifikasi Reaksi-Reaksi Kimia Organik Dasar

Gambar
                   Reaksi organik terjadi pada senyawa atau molekul organik. Setiap molekul terdapat elektron terluar pada kulit terluar yang tolak menolak satu sama lain. Kenapa molekul organik tersebut dapat bereaksi? Reaksi terjadi ketika molekul memiliki cukup energi untuk mengatasi energi aktivasi sehingga molekul yang tolak menolak dapat diatasi dan berada cukup dekat satu sama lain.                 Pada senyawa organik,khususnya atom karbon yang memiliki 4 elektron di kulit terluarnya dapat bereaksi dengan pasangan elektron lain membentuk ikatan kovalen. Atom karbon dapat berikatan dengan unsur nitrogen,oksigen,hidrogen,sebagai contoh metana (CH4) dimana atom C berikatan dengan atom hidrogen.                     Ada beberapa hal dasar yang harus diperhatikan sebelum memahami reaksi organik,yaitu pemutusan ikatan. Pemutusan ikatan dapat terjadi dari 2 cara,yaitu; 1. Pemutusan homolisis,dimana masing-masing atom membawa elektron dalam jumlah yang sama,sehingga membentuk radikal (r