Mekanisme Reaksi Oksidasi pada Senyawa Organik
Glukosa merupakan contoh dari senyawa organik yang dapat dioksidasi. Glukosa dapat dioksidasi karena memiliki gugus alkohol primer dan alkohol sekunder yang dapat mengalami oksidasi. Alkohol primer lebih mudah teroksidasi dibandingkan alkohol sekunder. Pada glukosa dapat terjadi oksidasi yang menghasilkan berbagai asam,dapat dilihat di gambar berikut;
Dari gambar di atas hasil oksidasi glukosa bergantung pada jenis oksidator atau zat pengoksidasi glukosa tersebut,pada hasil oksidasi pertama hingga ketiga diatas digunakan oksigen sebagai oksidato namun juga digunakan enzim untuk mempercepat reaksi,hal ini dikarenakan karena oksigen perlu diaktifkan terlebih dahulu.
Glukosa yang berbentuk siklik setelah dioksidasi ada yang berbentuk siklik dan ada juga rantai terbuka,hal ini dapat disebabkan oleh penambahan pelarut ke dalam reaksi sehingga dapat terbukanya rantai siklik glukosa.
Pada reaksi di atas glukosa yang akan dioksidasi ditambahkan pelarut asam sehingga rantai glukosa yang siklik berubah menjadi asam glukarat dengan rantai terbuka,lalu dengan menggunakan oksidator oksigen dan katalis PbCl2,CuCl2 pada suhu kamar dapat mengubah alkohol primer menjadi gugus aldehida. Jadi oksidasi dipengaruhi oleh oksidator,pelarut,
Saya sayid aharahap Nim A1C119088 izin untuk menjawab permasalahan nomor 1. Pada gambar kedua itu merupaka reaksi glukosa (sejenis gula) pada reaksi tersebut dikatakan bahwa suhu yang digunakan adalah suhu kamar itu artinya berkisar suhu antara (20-25 )°C. Kita tahu bahwa titik leleh glukosa berada pada suhu 146°C. Untuk terbentuknya reaksi faktor yang mempwngaruhinya ada veberapa hal misalnya seperti jenis pelarut, suhu,konsentrasi larutan dll. Nah dalam hal ini tidak harus dengan suhu tinggi agar terbentuk produk, dengan kerjasama dari faktor-faktor lain tersebut dapat menghasilkan produk diakhir reaksi. Suhu bukan tidak berpwngaruh, akan tetapi perlu ditinjau kembali terhadap senyawa yang direaksikan harus menggunakan suhu berapa, optimal suhu yang digunakan juga harus dilakukan sebagai pertimbangan. Sekian semoga membantu..
BalasHapusBaiklah saya Dwi Aprilia Aji, NIM A1C119067 akan mencoba menjawab permasalahan no.3
BalasHapusSemakin tinggi kadar oksigen pada oksidator maka daerah flame stability limit akan bergeser kearah kiri atau ke arah campuran miskin bahan bakar dan temperatur nyala api dan gas sisa hasil pembakaran semakin meningkat. Hal tersebut dikarenakan semakin tingginya kadar oksigen pada oksidator maka kadar N2 pada reaktan semakin kecil. Sehingga temperatur pembakaran pun semakin tinggi dan api menjadi lebih stabil
Semoga dapat membantu
Baiklah saya Putri Adri Tiarasalfi NIM A1C119070, Akan mencoba menjawab permasalahan no 2
BalasHapusmenurut saya semakin banyaknya oksigen yang digunakan maka akan mempengaruhi hasil oksidasi yang dihasilkan, hal tersebut terjadi karena oksidasi membutuhkan lebih banyak oksigen untuk dapat mempengaruhi hasil oksidasinya