Mekanisme Reaksi Substitusi Nukleofilik SN1(unimolekuler)


 Tahapan mekanisme reaksi substitusi nukleofilik SN1:

1. Tahap membentuk karbokation

     Unsur Br merupakan gugus lepas dimana lepasnya unsur ini dipengaruhi oleh putusnya ikatan kimia antara atom C dengan atom Br yang memerlukan energi tinggi,selain itu di dalam blog ini terdapat beberapa kajian terhadap faktor yang mempengaruhi gugus lepas dapat lepas ditinjau dari sifat kimianya,antara lain;
1). Kereaktifan Br. Br merupakan unsur halogen. Dikarenakan unsur Br ini memiliki 7 elektron valensi maka afinitas elektron Br besar,sehingga cenderung menangkap elektron. Pada reaksi ini unsur Br membawa 2 elektron pada atom C sehingga unsur Br bermuatan negatif atau kelebihan elektron
2). Unsur Br yang membawa semua pasangan elektron pada atom C ini membuat lama kelamaan ikatan antara atom C dengan Br melemah sehingga putus
3). Dalam pembentukan karbokation ini dibutuhkan energi yang cukup untuk dapat melepaskan br dari ikatan C. Brom merupakan unsur yang mudah menguap. Hal itu dapat menjadi faktor Br lepas dari ikatan C
4). Unsur Br merupakan oksidator kuat dimana pada reaksi ini unsur Br sendiri mengalami reduksi ditandai dengan penurunan bilangan oksidasi dan penangkapan elektron

2. Tahap Penyerangan Nukleofil 
Faktor yang menyebabkan nukleofilik dapat menyerang karbokation
1). Nukleofil pada dasarnya selalu tertarik ke pusat atom positif karena nukleofilik bermuatan negatif
2). Nukleofilik Ch30H merupakan senawa polar serta alkana juga senyawa polar sehingga dapat mudah bereaksi
3). Nukleofilik bersifat basa dimana memiliki pasangan elektron bebas yang akan diberikan kepada atom C yang kekurangan elektron atau bermuatan positif(karbokation)

3. Reaksi Asam Basa
Sifat senyawa sebelum direaksikan dengan H+; Senyawa belum stabil dikarenakan masih ada atom yang bermuatan positif yang menyebabkan atom ini masih memiliki kecendrungan untuk berikatan dengan unsur atau senyawa lain
Sifat senyawa sesudah berekasi dengan H+; Senyawa menjadi stabil membentuk metoksi butana dan membentuk asam bromida yaitu ikatan antara H+ dengan Br-

Permasalahan 
1. Apakah bisa dihasilkan banyak produk dalam reaksi ini?
2. Apakah reaksi SN1 dipengaruhi oleh konsentrasi nukleofilik,ataupun substrat?
3. Bagaimana sifat gugus pengganti yang baik untuk reaksi SN1?

Komentar

  1. Baiklah saya Hermina Simatupang NIM A1C119058 ingin menjawab permasalahan kedua dimana berbeda dengan reaksi SN2, reaksi SN1 berjalan melalui dua tahap (tidak meliputi protonasi atau deprotonasi). Tahap penentu laju reaksi ada pada tahap pertama, oleh karena itu laju reaksi dari keseluruhan reaksi secara umum sama dengan laju pembentukan karbokation dan tidak melibatkan konsentrasi nukleofil. Oleh karena itu kenukleofilikan tidak menjadi faktor kelajuan reaksi dan laju keseluruhan reaksi hanya bergantung pada konsentarsi pereaksi. Terimakasih 🙏🏻

    BalasHapus
  2. Baiklah saya Lusya Siboro dengan NIM A1C119098 mencoba menjawab permasalahan nomor 1. Menurut saya, pada reaksi diatas bisa dihasilkan produk karena dimana dari penjelasan di blog saudari dikatakan masih ada atom yang bermuatan positif yang menyebabkan atom ini masih memiliki kecendrungan untuk berikatan dengan unsur atau senyawa lain. Sifat senyawa sesudah berekasi dengan H+ menyebabkan senyawa menjadi stabil membentuk metoksi butana dan membentuk asam bromida yaitu ikatan antara H+ dengan Br-.
    Terimakasih

    BalasHapus
  3. Baiklah saya Arsita dengan NIM A1C119028 akan mencoba menjawab permasalahan no 3.Sifat gugus pengganti atau nukleofilik yang ideal yaitu pelarut yang memiliki kepolaran yang baik (pelarut yang atom hidrogennya mengikat oksigen). Menurut beberapa referensi, kriteria ini menjurus pada pelarut protik. Pelarut protik lihai melarutkan anion (larutan bermuatan negatif) melalui ikatan hidrogen. Dalam kasus ini, pelarut protik yang sangat sering dijumpai yaitu air yang berlakon sebagai nukleofil.
    Terimakasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reaksi Pembentukan dan Sifat-Sifat Asam Karboksilat